Bu Yessy siang itu berada di kantor. Di tengah aktivitasnya bekerja beliau mengambil smartphonenya dan berselancar di Instagram untuk rehat sejenak dari pekerjaan.
Di saat beliau scoll-scroll photo dan video di Instagram, dilihatlah iklan dari Cleantoren.
Iklan itu menarik perhatian beliau. Setelah diperhatikan gambarnya maka beliau klik tautannya yang menuju halaman website penjelasan layanan.
Bu Yessy makin tertarik lalu melihat ke akun Instagram Cleantoren dimana bisa melihat-lihat video dokumentasi pekerjaan. Sembari mengingat kapan terakhir kali toren di rumahnya dikuras.
Seingat Bu Yessy, sejak menempati rumahnya sekitar 6 tahun lalu, belum pernah ada yang membahas masalah kebersihan toren apalagi melihat kondisi dalamnya.
Tidak pikir panjang, Bu Yessy langsung mengisi form order untuk mengatur jadwal pengurasan torennya.
Pada hari yang ditentukan, teknisi kami Cleantoren datang untuk mengerjakan. Setelah mengucapkan salam dan menanyakan lokasi toren dan dari mana teknisi boleh memanjat, langsung dikerjakan order Bu Yessy.
40 menit kemudian pekerjaan selesai. Lalu teknisi meminta nomor Bu Yessy karena ingin mengirim video dokumentasi pekerjaan. Done, video dokumentasi sudah dikirim.
Begitu ada notifikasi Whatsapp tampil, langsung Bu Yessy klik dan terbuka aplikasi Whatsapp. Ada 3 kiriman video yang harus didownload dulu, dikliklah tautan untuk download video-video tadi.
Jari Bu Yessy reflek klik video pertama, video waktu toren baru akan mulai dikerjakan. Yang nampak oleh beliau adalah buih dan kotoran berwarna abu-abu keruh yang mengapung di atas air setebal 3 cm.
Beliau tidak menyangka, air yang dipakai untuk mandi dan keperluan lain dan terlihat baik-baik saja ternyata berasal dari air seperti limbah pabrik.
Untungnya, sekarang toren sudah kembali bersih dan air limbah sudah diganti dengan air baru dari dalam tanah.